2007年9月24日月曜日

Sekilas Taipei :: Bagian 1 ::

Taipei adalah ibukota Taiwan, terletak di main island yang dikenal dengan sebutan Formosa (bhs portugis yang artinya beautiful). Secara geografis, posisinya ada sedikit di bawah Okinawa, sehingga iklimnya bisa dibilang tropis (walau ada sebutan winter juga disini, yang suhunya sekitar 18oC). Taiwan sering juga dilewati typhoon dan kadang2 terjadi gempa. Setiap typhoon lewat, biasanya pemerintah memberi libur, dan warga disarankan untuk membeli bahan2 makanan untuk beberapa hari, takut2 kalau terjadi banjir besar yang membuat kita hanya bisa mengandalkan makanan di rumah.

Bahasa yang digunakan, menurut beberapa tulisan ada yang mengatakan bhs Hokkian. Jadi mengucapkan terima kasih dengan Kam-shie. Di pesawat pun kalau gak salah denger, yang digunakan adalah Kam-shie. Tapi kata temen2 disini, secara umum yang dipakai adalah Mandarin. Jadi mengucapkan terima kasih dengan Shie-shie.

Landmark dari Taipei adalah 101 (One-O-One). Dengan ketinggian 509 meter, menjadi gedung pencakar langit tertinggi di dunia dari 2004 hingga Juli 2007 sebelum digantikan oleh Burj Dubai (walau masih under-construction, tapi ketinggian lantai yang sudah diselesaikan melebihi 101). Kecepatan lift di gedung ini bisa mencapai 60.4 km/jam (masih yang tercepat saat ini).

Keamanan di Taipei amat sangat bagus. Pertama2 datang sempat khawatir juga sih. Soalnya yang kebayang cuma film2 hongkong yang banyak memunculkan gangster. Tapi ternyata kenyataannya amat sangat berbeda. Seperti juga menurut pengalaman beberapa orang kenalan disini, meskipun jalan di malam hari gak pernah menemui gangguan2. Meninggalkan barang di mesjid pun santai2 aja walau gak ada yang ngejaga...hehe (di Jakarta masih ada yang suka nyolong sendal gak ya?).

Lalu-lintas disini, kalau dibanding Jakarta, bisa dibilang amat sangat tertib. Tapi kalau biasa menggunakan jalan di Jepang, mungkin perlu lebih hati-hati juga. Soalnya bisa dibilang prioritas pengguna jalan adalah : bis > mobil > motor > orang (^_^) Jadi kalau kita mau menyebrang, harus lihat2 kondisi dulu apakah ada kendaraan yang mau lewat atau nggak. Jangan merasa pe-de kendaraan akan berhenti kalau melihat ada orang nyebrang (^_^)

Oya, di Taipei (dan tentunya seluruh Taiwan) yang dipakai adalah stir kiri. Jadi kondisi arah lalu-lintas pun terbalik dengan Jepang dan Indonesia. Dan lampu lalu-lintas untuk penyebrang jalan nya menarik karena ditampilkan sisa waktu hingga lampu merah menyala. Jadinya bisa atur kecepatan jalan/lari kalau mau menyebrang. Tapi jangan lupa, seperti udah disebutkan di atas, liat2 kondisi jalan dulu sebelum menyebrang ya (^_^)

Lain kali dilanjutin lagi ceritanya. Tapi sebelum itu, kalau boleh memberi kesimpulan di awal...Taipei itu amat sangat enak untuk ditinggali lah.

(bersambung)

3 件のコメント:

  1. Ittemitaina.... sampai kapan disana cok ??

    返信削除
  2. sekitar 8-10 bulan (sampai april-juni). tapi mudah2an gak diperpanjang (^_^) bukan apa2...yang bikin sulit itu bhs mandarin-nya. sekarang karena lagi ngambil kursus lain, jadinya gak ada waktu ambil kursus mandarin. kalau pindah kesini...trus nanti kalau perlu ke dokter kagak bisa komunikasi kan kacau juga (^_^)

    返信削除
  3. tashikani .. kalo di negri yg nggak ngerti bahasanya .. seperti uchu jin yah ^-^ ... siiplah .. balik ke tokyo dgn segera .. biar bs antar2 ke doktor :p

    返信削除